Budaya dalam Era Media Sosial: Studi pada Komunitas Tradisional di Indonesia

Authors

  • Maulana Malik Ibrahim Universitas Muhammadiyah Tangerang
  • Dhafi Muhamad Rifad Universitas Muhammadiyah Tangerang
  • Eko Purwanto Universitas Muhammadiyah Tangerang
  • Caissar Purnama Universitas Muhammadiyah Tangerang
  • Rizky Afri Maulidan Universitas Muhammadiyah Tangerang

DOI:

https://doi.org/10.47134/diksima.v2i3.213

Keywords:

Etnografi Digital, Identitas Budaya, Media Sosial, Komunitas Tradisional, Pelestarian Budaya

Abstract

Media sosial telah menjadi alat penting dalam melestarikan dan mentransformasikan budaya komunitas tradisional di Indonesia. Studi ini mengeksplorasi bagaimana komunitas seperti Cipaku, Pakualaman, Baduy, Dayak Iban, Bali Aga, Toraja, Osing, dan Sasak memanfaatkan platform digital untuk menjaga identitas budaya mereka di tengah arus modernisasi. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus serta etnografi digital, penelitian ini menelusuri peran media sosial dalam mendokumentasikan, mengomunikasikan, dan menyebarkan praktik budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial membantu generasi muda untuk lebih mengenal dan terlibat dalam warisan budaya mereka. Selain itu, media sosial juga memungkinkan promosi budaya ke khalayak yang lebih luas dan memperkuat koneksi antar komunitas. Namun, penggunaan media sosial juga menimbulkan tantangan, seperti risiko komersialisasi berlebihan, distorsi nilai budaya, dan konflik antara adat dan tren digital. Oleh karena itu, penting bagi komunitas untuk mengembangkan literasi digital dan pendekatan kritis agar media sosial dapat dimanfaatkan secara bijak untuk keberlanjutan budaya.

References

Adita Taufik Widianto, & Mahfud. (2023). STUDY OF EGALITARIANISM IN THE SOCIAL LIFE OF THE OSING COMMUNITY IN BANYUWANGI: ASPECTS OF WELFARE, JUSTICE AND EQUALITY. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 7(2), 858–863. https://doi.org/10.36526/santhet.v7i2.1960

Anista, R. (2023). Transformasi Kebudayaan: Dampak Perkembangan Teknologi dan Media Sosial. JUPSI: Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia, 1(1), 33–40. https://doi.org/10.62238/jupsijurnalpendidikansosialindonesia.v1i1.6

Arifah, K. A., & Saputra, M. (2024). Cultural Resilience among Indigenous Community: Exploring the Local Life of Barong Ider Bumi in the Osing Community, Banyuwangi. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v9i19.16517

Aura Andriani, & Munawaroh Munawaroh. (2025). Pengaruh Digitalisasi terhadap Masyarakat Suku Baduy dalam Mempertahankan Adat dan Tradisi Leluhur. MASMAN Master Manajemen, 3(1), 74–86. https://doi.org/10.59603/masman.v3i1.710

Botangen, K. A., Vodanovich, S., & Yu, J. (2017). Preservation of Indigenous Culture among Indigenous Migrants through Social Media: The Igorot Peoples. https://doi.org/10.24251/HICSS.2017.278

Darmawan, D. R., Novianti, N., & Praptantya, D. B. (2024). Inai Cultural Dialectics: Indigenous Knowledge of Natural Dyes among the Iban Dayak as a Response to the Phenomenon of Fast Fashion. Mudra Jurnal Seni Budaya, 39(3), 293–302. https://doi.org/10.31091/mudra.v39i3.2746

Hafid, A., Suardi, S., & Kaharuddin, K. (2023). THE PASANG RI KAJANG: CHALLENGES AND DYNAMICS OF EDUCATION IN THE INDIGENOUS COMMUNITY OF KAJANG, SOUTH SULAWESI, INDONESIA. Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 16(2), 81. https://doi.org/10.24042/ijpmi.v16i2.18270

Hakim, L. M., & Gondohutami, E. D. (2023). Kraton Jogja and Covid-19: When Pandemic Brings Traditional Culture Closer to Millennials Around The World. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 5(3), 1771–1779. https://doi.org/10.34007/jehss.v5i3.1544

Hariyati, F., Rahmawati, Y., Setiawati, T., & Solihin, O. (2024). Use Of Social Media In Preserving Local Cultural Identity In The Cipaku Cultural Community, Sumedang, Indonesia (pp. 563–576). https://doi.org/10.2991/978-2-38476-242-2_55

Haub, O. (2018). Die philippinische Diaspora. Standort, 42(1), 27–32. https://doi.org/10.1007/s00548-018-0516-2

Karsono, K. (2024). A new role in a new world: when an Osing traditional musicians become a teachers. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 19(1), 60–76. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v19i1.6021

Latief, I., & Syam, R. (2022). Political wisdom of the Kajang “Ammatoa” indigenous community in South Sulawesi. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 7(2), 167–182. https://doi.org/10.31947/etnosia.v7i2.21990

LEO, S., SUPRIATNA, J., MIZUNO, K., & MARGULES, C. (2022). Indigenous Dayak Iban customary perspective on sustainable forest management, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 23(1). https://doi.org/10.13057/biodiv/d230144

Lestari Loi. (2023). Dampak Media Sosial dan Pengaruhnya Dalam Perubahan Sosial-Budaya Berpakaian Masyarakat Suku Nias. Guruku: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Ibrahim, M. M., Rifad, D. M., Purwanto, E., Purnama, C., & Maulidan, R. A. (2025). Budaya dalam Era Media Sosial: Studi pada Komunitas Tradisional di Indonesia . Indonesian Culture and Religion Issues, 2(3), 13. https://doi.org/10.47134/diksima.v2i3.213

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>