Keterlibatan Ayah dan Regulasi Emosi Remaja di Pamotan

Authors

  • Mega Purnama Dewi Mahasiswa Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Widyastuti Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.47134/islamicpsychology.v1i2.81

Keywords:

Keterlibatan ayah, Regulasi emosi, Anak remaja, Studi korelasional, Analisis SPSS

Abstract

Penelitian kuantitatif korelasional ini menyelidiki hubungan antara keterlibatan ayah dan regulasi emosi pada anak remaja, dengan menggunakan sampel jenuh sebanyak 54 remaja dari MTs Ma'arif Pamotan. Instrumen yang diadopsi dari Aeisyah digunakan, dengan regulasi emosi sebagai variabel independen dan keterlibatan ayah sebagai variabel dependen. Analisis yang dilakukan melalui Analisis Product Moment dengan SPSS 26 for Windows menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p = 0.034 < 0.05) antara keterlibatan ayah dan regulasi emosi, yang mendukung hipotesis penelitian. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa keterlibatan ayah memberikan kontribusi sebesar 8,4% terhadap regulasi emosi pada remaja, dan menyisakan 91,6% untuk faktor lain. Penelitian ini mengisi kesenjangan dalam memahami pengaruh keterlibatan ayah terhadap regulasi emosi remaja, dengan implikasi terhadap dinamika keluarga dan intervensi kesehatan mental remaja.

References

Agesti, P. (2019). Pengaruh keterlibatan ayah terhadap regulasi emosi remaja putri. Skripsi Fakultas Psikologi Dan Kesehatan Universitas Widya Dharma Klaten.

Allen, S., & Daly, K. (2007). The effects of father involvement: An updated summary of the evidence. Canada: University Of Guelph.

Amandha, A. (2021). Hubungan keterlibatan peran ayah dengan regulasi emosi pada remaja yang orang tuanya bercerai di Kota Samarinda. Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.

Azwar, S. (2016). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Batubara, J. R. (2010). Adolescent development (Perkembangan remaja). Sari Pediatri, 12(1). Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Bone, D., & Astuti, K. (2019). Perilaku cyberbullying pada remaja ditinjau dari faktor regulasi emosi dan persepsi terhadap iklim sekolah cyberbullying. The 9th University Research Colloquium 2019 Universitas Muhammadiyah Purworejo, 9(3), 97–109.

Dwityaputri, Y. K., & Sakti, H. (2015). Hubungan antara regulasi emosi dengan forgiveness pada siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan. Jurnal EMPATI, 4(2), 20–25.

Ellisyani, N. D., & Setiawan, K. C. (2016). Regulasi emosi pada korban bullying di SMA Muhammadiyah 2 Palembang. Jurnal Psikologi Islami, 2(1), 50–62.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Goncy, E. A., & Van Dulmen, M. H. M. (2010). Fathers do make a difference parental involvement and adolescent alcohol use. Fathering: A Journal of Theory Research and Practice About Men as Fathers, 8(1), 93–108.

Hadi, S. (2004). Metodologi research. Yogyakarta: Andi.

Khasanah, B., & Utami, R. P. (2016). Efektivitas model pembelajaran accelerated learning included by discovery (ALID) terhadap minat dan hasil belajar IPA biologi di MTS Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan. ISSN: 2528-5726.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Listyani, P. N., et al. (2014). Hubungan keterlibatan ayah dengan kemampuan regulasi emosi pada remaja madya. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Morris, A. S., et al. (2017). Family context and psychopathology: The mediating role of children's emotion regulation. In L. C. Centifanti & D. M. Williams (Eds.), The Wiley handbook of developmental psychopathology (pp. 365–389). Wiley Blackwell.

Pranawati, R. (2015). Kualitas pengasuhan anak Indonesia: Survei nasional dan telaah kebijakan pemenuhan hak pengasuhan anak di Indonesia. Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

Prijatna, K., & Sanjaya, E. L. (2021). Regulasi emosi remaja ditinjau dari kelekatan ayah, ibu, teman dan kepribadian (Hardiness). Jurnal Konseling Andi Matappa, 5(2).

Rinawati, E., et al. (2021). Peran father involvement terhadap self esteem remaja. PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1).

Santrock, J. W. (2011). Life-span development (13th ed.). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Saputra, S. (2017). Hubungan regulasi emosi dengan hasil belajar siswa. Konselor, 6(3), 96.

Siddiqah, L. (2015). Pencegahan dan penanganan perilaku agresif remaja melalui pengelolaan amarah (Anger management). Jurnal Psikologi, 37(1), 50–64.

Silaen, A. C., & Dewi, K. S. (2015). Hubungan antara regulasi emosi dengan asertivitas (Studi korelasi pada siswa di SMA Negeri 9 Semarang). Jurnal EMPATI, 4(2), 175–181.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2004). Psikologi pendidikan dan kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2024-08-07

How to Cite

Dewi, M. P., & Widyastuti, W. (2024). Keterlibatan Ayah dan Regulasi Emosi Remaja di Pamotan. Journal of Islamic Psychology, 1(2), 8. https://doi.org/10.47134/islamicpsychology.v1i2.81

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.