Mengungkap Kesenjangan Pengungkapan Diri pada Remaja Yatim Piatu di Indonesia

Authors

  • Moch. Ifan Fadilah Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Effy Wardati Maryam Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.47134/islamicpsychology.v1i1.55

Keywords:

panti asuhan, pengungkapan diri, perkembangan remaja, remaja, perbedaan asrama

Abstract

Penelitian ini meneliti tingkat pengungkapan diri remaja di panti asuhan, dengan fokus pada perbedaan antara penghuni asrama dan non asrama. Mengingat peran penting pengungkapan diri dalam perkembangan, adaptasi, dan pemecahan masalah remaja, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif pada sampel lengkap 142 remaja di bawah bimbingan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala pengungkapan diri yang terdiri dari 28 item oleh Indarti, yang merefleksikan dimensi pengungkapan diri dari Alman & Taylor, dan menunjukkan reliabilitas sebesar 0,886. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (87%) remaja menunjukkan tingkat pengungkapan diri yang sedang, sementara 8% dan 5% menunjukkan tingkat pengungkapan diri yang tinggi dan rendah. Khususnya, perbedaan yang signifikan dalam pengungkapan diri diamati antara penghuni asrama (34%) dan non-asrama (66%). Temuan ini menyoroti kebutuhan kritis akan intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan pengungkapan diri di kalangan remaja yatim piatu, yang secara signifikan dapat berdampak pada lintasan perkembangan dan kemampuan penyesuaian diri mereka.

References

Adelia, S. (2021). Perbedaan self-disclosure pada dewasa awal pengguna media sosial ‘Instagram’ ditinjau berdasarkan jenis kelamin di Kota Banda Aceh. UIN Ar Raniry Banda Aceh. Retrieved from https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20170/1/Sarah%20Adelia,%20170901204,%20Fpsi,%20Psi.pdf

Annisa, V. (2021). Konsep pendidikan remaja untuk menanamkan akhlak dalam perspektif Islam. UIN Raden Intan Lampung. Retrieved from http://repository.radenintan.ac.id/15971/

Armis, A. (2016). Manajemen Panti Asuhan At Taqwa Muhammadiyah dalam membina kepribadian siswa Mts Muhammadiyah Padang Luar Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(2), 137. https://doi.org/10.31958/jaf.v3i2.397 DOI: https://doi.org/10.31958/jaf.v3i2.397

Azizi, A., Rahmatullah, A., & Khilmiyah, A. (2023). Penguatan kesehatan mental melalui peran self-disclosure bagi remaja panti asuhan. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(3), 414–428. https://doi.org/10.31316/gcouns.v7i03.4646 DOI: https://doi.org/10.31316/gcouns.v7i03.4646

Devito, J. A., & Maulana, A. (2011). Komunikasi antar manusia (Vol. 5). Jakarta.

Fitria, S. E., & Ariva, V. F. (2018). Analisis faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan dan kemampuan berwirausaha terhadap kinerja usaha bagi pengusaha pindang di Desa Cukanggenteng. Jurnal Manajemen Indonesia, 18(3), 197–208. DOI: https://doi.org/10.25124/jmi.v18i3.1732

Gainau, M. B. (2012). Keterbukaan diri (self-disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Papua, 12–36. Retrieved from http://repository.widyamandala.ac.id/id/eprint/569

Haryanti, E. M. P., & Susanti, Y. (2016). Perkembangan mental emosional remaja di panti asuhan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(2), 97–104. https://doi.org/10.26714/jkj.4.2.2016.97-104

Ifdil. (2013). Konsep dasar self-disclosure dan pentingnya bagi mahasiswa bimbingan dan konseling. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1), 110. https://doi.org/10.24036/pendidikan.v13i1.2202 DOI: https://doi.org/10.24036/pendidikan.v13i1.2202

Indarti, T. A. (2020). Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan pengungkapan diri pada remaja panti asuhan di Gunungpati, Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/39353/1/1511416120.pdf

Jemimut, Y. (2021). Peranan orang tua asuh dalam pembinaan moral anak usia remaja di Panti Asuhan Panjura Kota Malang. Konstruksi Sosial: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 1(1), 9–15. https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i1.24 DOI: https://doi.org/10.56393/konstruksisosial.v1i1.24

Natasya, S., & Anggraini, D. (2022). Program intervensi untuk meningkat keterbukaan diri pada anak-anak Panti Asuhan Al-Muhaimin. Altifani: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 18–23. https://doi.org/10.32502/altifani.v3i1.4695 DOI: https://doi.org/10.32502/altifani.v3i1.4695

Nugrahawati, R., & Dewi, K. S. (2014). Pengungkapan diri ditinjau dari dukungan teman sebaya pada mahasiswa tahun pertama Universitas Diponegoro. Empati, 1(1), 1–14. DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2014.7615

Nurhikmah, R. (2023). Pengaruh self-disclosure terhadap subjective well-being pada remaja di Panti Asuhan Nor Hidayah Banjarmasin. Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Retrieved from https://idr.uin-antasari.ac.id/22131/

Rahmah, S., Asmidir, A., & Nurfahanah, N. (2016). Masalah-masalah yang dialami anak panti asuhan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Konselor, 3(3), 107. https://doi.org/10.24036/02014332993-0-00 DOI: https://doi.org/10.24036/02014332993-0-00

Rahmawati, B. D., Listiyandini, R. A., & Rahmatika, R. (2019). Resiliensi psikologis dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pada remaja di panti asuhan. Jurnal Magister Psikologi UMA, 11(1), 2502–4590. http://dx.doi.org/10.31289/analitika.v11i1.2314

Rosa, N. V. (2019). Hubungan pola asuh orang tua pada pengungkapan diri (self-disclosure) remaja laki-laki. Universitas Negeri Jakarta.

Saifudin, A. (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta.

Sari, R. P., Rejeki, T., & Achmad, A. (2013). Engungkapan diri mahasiswa tahun pertama Universitas Diponegoro ditinjau dari jenis kelamin dan harga diri. Jurnal Psikologi, 3(2), 11–25. https://doi.org/10.14710/jpu.3.2.11-25

Septiani Dwi, P. (2017). Keterbukaan diri anak panti asuhan dengan pengasuh. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from https://eprints.ums.ac.id/view/divisions/l100/2017.html

Setiawan, K. (2021). Kemensos berikan perlindungan kepada 4 jutaan anak yatim-piatu. Retrieved from https://kemensos.go.id/kemensos-berikan-perlindungan-kepada-4-jutaan-anak-yatim-piatu

Setyawati, & Rahmandani, A. (2018). Hubungan pengungkapan diri terhadap teman sebaya dengan pemaafan pada remaja. Empati, 6(4), 444–450. https://doi.org/10.14710/empati.2017.20118 DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2017.20118

Tamar, A., Sabine, A., Carme, M., Dorota, S., & Tomasz, S. (2017). Family structure and family relationship from the child well-being perspective: Findings from comparative analysis. Children and Youth Services Review, 80, 105–115. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2017.06.064 DOI: https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2017.06.064

Tania, Y. (2016). Self-disclosure anak yang pindah agama kepada orang tua. Jurnal E-Komunikasi, 4(1), 1–12. Retrieved from http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/4879

Triana, E., Yossy, & Mustafa, K. (2019). Hubungan antara self-compassion dengan self-disclosure pada remaja di Panti Asuhan Tritunggal Sumbawa. Jurnal Diskursus Ilmu Psikologi Pendidikan, 1(1), 11–13. https://doi.org/10.1234/jp.v1i1.212

Downloads

Published

2024-07-30

How to Cite

Fadilah, M. I., & Maryam, E. W. (2024). Mengungkap Kesenjangan Pengungkapan Diri pada Remaja Yatim Piatu di Indonesia. Journal of Islamic Psychology, 1(1), 15. https://doi.org/10.47134/islamicpsychology.v1i1.55

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>